Kamis, 24 Oktober 2019

Best Practice sebagai Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ) melalui Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan ( PKP )

BEST PRACTICE


Untuk mendapatkan contoh contoh best practice anda dapat mengunduh melalui tautan di bagian bawah artikel ini;


Jafar S - SMP N 1 Gandrungmangu


1.     Konsep Dasar Best Practice
Kata best practice digunakan untuk mendeskripsikan atau menguraikan “pengalaman terbaik” dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam melaksanakan tugas sebagai Guru maupun Kepala Satuan Pendidikan.
Best practice merupakan butir kegiatan dari sub unsur pembuatan Pengembangan Profesi dan atau Publikasi Ilmiah di bidang pendidikan. Best Practice masuk pada unsur publikasi ilmiah jenis Tinjauan Ilmiah.  Dengan demikian satuan hasil best practice berupa naskah karya tulis Guru maupun Kepala Satuan Pendidikan yang berisi uraian ide/gagasan atau pengalaman nyata dan terbaik penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan yang ada di  satuan pendidikan
Suatu pengalaman dikatagorikan Best Practice dilaksanakan secara sistematis melalui pendekatan ilmiah, artinya penulisan laporan best practice tersebut dilandasi suatu teori yang relevan dengan masalah pendidikan yang telah dibangun sebelumnya.
Mendeskripsikan best practice atau pengalaman terbaik sebagai guru atau kepala satuan pendidikan, memerlukan pengetahuan dan pemahaman cara penulisan best practice sesuai dengan pedoman. Sementara keberhasilan best practice yang telah dilakukan berupa data, perubahan kemajuan keberhasilan, dan juga data pendukung yang secara nyata dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan atau mengembangkan sekolah dicatat dengan sebaik-baiknya, sebagai laporan akhir best practice.  Salah satu tahapan penting agar kegiatan guru atau kepala satuan pendidikan bisa menjadi best practice guru atau kepala satuan pendidikan  melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.  melakukan evaluasi diri tentang cara dan strategi apa yang selama ini telah dilaksanakan;
b.  melakukan evaluasi terhadap output dan outcome (dampak).
Dengan melakukan evaluasi diri tersebut dapat ditemukan gap (kesenjangan) antara teori atau regulasi dengan pelaksanaan dan/atau hasil pengelolaan sekolah sehingga akan muncul ide dan motivasi untuk mengatasi kesenjangan tersebut demi memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dan pengelolaan sekolah, sehingga meningkatkan kualitas pelaksanaan pengelolaan sekolah.
Dengan demikian best practice guru atau kepala satuan pendidikan merupakan bagian dari publikasi ilmiah yang memaparkan pengalaman terbaik dalam mengatasi masalah pendidikan di sekolah selama melaksanakan tugas sebagai kepala satuan pendidikan. 

2.     Ciri-Ciri Best Practice
Suatu pengalaman dikatagorikan best practice jika memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai berikut :
a. mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam memecahkan suatu masalah dalam pengelolaan sekolah baik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler;
b.  membawa sebuah perubahan/perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result), baik secara kualitatif maupun kuantitatif;
c.  mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan/tidak sesaat;
d.  mampu menjadi model dan memberi inspirasi kepada teman sejawat, guru/kepala sekolah  binaan dan pembuat kebijakan (pejabat); dan
e. cara dan metode yang dilakukan dan atau digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

3.     Jenis Kegiatan yang Dapat Dibuat Best Practice
a.  Jenis kegiatan yang dapat dibuat menjadi Best Practice
 kepala satuan pendidikan, antara lain:
1)    menyusun program sekolah;
2)    melaksanakan pembinaan guru dan tenaga kependidikan;
3)  pemenuhan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar   pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar   pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan;
4)    melaksanakan penilaian kinerja guru;
5) menyusun program sekolah, rencana kerja, evaluasi, dan sistem informasi   manajemen;
6)    mengevaluasi hasil pelaksanaan program sekolah;
7) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKG/MGMP dan sejenisnya;
8)   melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru;
9)   mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru; dan
10)  melaksanakan membimbingan dan pelatihan profesional dalam pelaksanaan   penelitian tindakan.
b.  Jenis kegiatan yang dapat dibuat menjadi Best Practice bagi guru adalah seluruh rangkaian tugas guru  dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian,dan tindak lanjut pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan substansi masalah yang dapat dijadikan kajian best practice adalah pengalaman terbaik guru dalam pembelajaran, antara lain:
1)  materi pembelajaran,
2)  metode atau strategi pembelajaran,
3)  media, alat atau bahan pembelajaran,
4)  sumber belajar,
5)  teknik dan instrumen penilaian,
6)  tindak lanjut pembelajaran (remidial dan pengayaan),
7)  pengalaman terbaik melaksanakan tugas tambahan, misalnya sebagai pembina OSIS, pembina ekstrakurikuluer, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, atau tugas tambahan lainnya.

4.  Langkah-langkah Menyusun Best Practice
Langkah-langkah menyusun best practice yang dilakukan guru / kepala satuan pendidikan ditunjukan oleh bagan di bawah ini :
















Apa dan bagaimana best practice guru / kepala satuan pendidikan ditunjukan bagan sebagai berikut.


5.  Menulis Laporan Best Practice
Penulisan Best Practice Guru atau Kepala Sekolah terdiri dari bagian awal, bagian isi, bagian penunjang.

Bagian
Isi
Awal
Halaman judul, lembaran persetujuan, kata pengantar,daftar isi,abstrak atau ringkasan, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran (bila ada). Sedangkan lembar persetujuan ditandatangani penulis Best Practice  dan disahkan  oleh atasan langsung kepala sekolah yang bersangkutan.
Isi
Berisi empat bab: Pendahuluan, Kajian Teori/Tinjauan Pustaka, Pembahasan Masalah, Simpulan dan Saran.
Penunjang
Berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran tentang semua data yang dipakai untuk menunjang tulisan ini antara lain :
§ Daftar  hadir,
§ Foto kegiatan,
§ Contoh instrumen yang telah diisi,       
§ Media/alat yang digunakan (jika ada),  
§ Hasil Best Practice (antara lain: hasil kerja, bukti yang menggambarkan perubahan setelah best practice),
§ Bukti fisik pelaksanaan seminar best practice.
v Syarat seminar best practice sama dengan syarat seminar Penelitian Tindakan Kelas, yakni dihadiri oleh minimal 15 guru dari 3 sekolah setingkat. Untuk daerah remote area (daerah 3 T: Terdepan, Terluar, Tertinggal) boleh diseminarkan di sekolah sendiri dengan jumlah peserta seadanya. Boleh juga diseminarkan di KKG, MGMP.
v Bukti fisik seminar berupa, berita acara seminar, notula seminar, daftar hadir seminar, dan  foto pelaksanaan seminar , dan Berita acara seminar ditandatangani oleh panitia seminar atau kepala satuan pendidikan yang ditempati seminar. Jika seminar dilakukan di KKG atau MGMP yang menandatangani berita acara seminar adalah ketuanya.

6.  Bukti Fisik Best Practice dalam Pengajuan Angka Kredit
Kegiatan guru atau kepala satuan pendidikan dalam publikasi ilmiah yang berupa best practice di bidang pendidikan formal harus dibuktikan dengan:
a.  makalah asli atau fotokopi dengan surat pernyataan tentang keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.
b. Surat keterangan dari pengelola perpustakaan sekolah/madrasah yang menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolah/madrasahnya.

7.  Kegunaan
a.  Bagi Pengembangan Profesi Guru/Kepala Sekolah
Best Practice merupakan salah satu bentuk pengembangan keprofesian berkelanjutan guru / kepala sekolah kelompok publikasi ilmiah. Adapun besaran angka kredit best practice (tinjauan ilmiah) dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan, adalah 2 (dua).
Selain sebagai hasil pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dihargai angka kreditnya, best practice juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan profesi yang lain, misalnya diolah lebih lanjut menjadi artikel ilmiah atau buku dan juga diikutkan pada kompetisi / lomba best practice secara khusus atau persyaratan lomba tertentu, baik bagi guru, kepala sekolah, maupun sekolah.
b.  Bagi Penjaminan Mutu Pendidikan di Sekolah
Best Practice yang dihasilkan oleh guru atau kepala sekolah dapat dijadikan portofolio upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan dalam menuju sekolah yang bermutu/efektif/unggul. Upaya mewujudkan sekolah yang bermutu/efektif/unggul merupakan upaya sistemik yang mengenai semua aspek pendidikan di sekolah dan dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, tidak ada kata terlambat, lelah, apalagi putus asa untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah mari membuat pengalaman-pengalaman terbaik yang akan menjadi dasar keberlanjutan sekolah bermutu ke depan.




DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah dan Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Agus Wibowo. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsep dan Praktik Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007. Diklat Budaya Mutu Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.
Kemdikbud RI. 2016. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar. Jakarta: Dirjend. GTK.
Kemdikbud RI. 2016. Bimbingan Teknis PTS dan Praktik Terbaik (Best Practice) bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Dirjen GTK.
Kemdikbud RI. 2018. Pedoman Penulisan dan Penilaian Best Practice Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen GTK.
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
Sudarwan Danim. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara.
Suparno Eko Widodo. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan: untuk Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Thomas Armstrong. 2011. The Best Schools: Mendidik Siswa Menjadi Insan Cendekia Seutuhnya. Bandung: Kaifa.

Silakan download contoh best practice melalui link link berikut;
1. BP Voca Task Inggris
2. BP PKP IPA
3. BP Tematik SD
4. BP Kontrol Warna
5. BP Disco Report JS










































Selasa, 24 September 2019

PERANGKAT MENGAJAR 2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
&
PERANGKAT PEMBELAJARAN LAINNYA


RPP Bahasa Inggris SMP dan perangkat pembelajaran lainnya  bisa di download melalui link link dibawah tulisan ini


Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana_pelaksanaan_pembelajaran#Hakikat_RPP
Untuk memberikan referensi kepada rekan rekan guru bahasa Inggris SMP,  berikut penulis lampirkan link link untuk mendownload contoh contoh RPP Bahasa Inggris SMP
RPP Kelas 9 Chapter 9
RPP Kelas 9 Chapter 10
RPP Kelas 9 Chapter 11


Download juga
Rancangan Penilaian
Silabus 7 2019
Silabus 8 2019
Silabus 9 2019
Kaldik / Perincian Waktu Efektif 2019/2020
KKM
Prota Promes






Jumat, 13 September 2019

PKB Melalui PKP Inggris SMP 2019

PKB melalui PKP Inggris SMP 2019


Cilacap - Serba Serbi Program Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi 2019 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Jenjang SMP

Silakan download dokumen terkait melalui link link dibagian bawah tulisan ini.

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru profesional memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi peserta didik. Penelitian menunjukkan bahwa 30 persen prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru. Di dalam upaya menjaga keprofesionalannya, guru senantiasa harus meng-update diri dengan melakukan berbagai pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Salah satu upaya Kemendikbud melalui Ditjen GTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP). Program ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD, atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, dan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.

Selama ini program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dikembangkan oleh Ditjen GTK didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru, lebih memfokuskan pada peningkatan kompetensi guru, terutama dalam kompetensi pedagogi dan profesional. Program PKP Berbasis Zonasi lebih memfokuskan pada upaya memintarkan siswa melalui pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Program PKP Berbasis Zonasi merupakan bagian dari program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Komunitas guru dan tenaga kependidikan (PKG/KKG/MGMP/MGBK) memegang peranan penting dalam keberhasilan program ini. Di antara peran tersebut adalah melakukan pendataan terhadap anggota komunitasnya. Pendataan ini penting karena.

Komunitas juga berperan dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan program PKP Berbasis Zonasi di kelompok kerja masing-masing. Koordinasi mungkin melibatkan dinas pendidikan setempat, PPPPTK/ LPPPTK-KPTK/ LP2KS, LPMP, balai, maupun UPT. Komunitas juga diharapkan melakukan evaluasi secara internal berkenaan dengan pelaksanaan program PKB Berbasis zonasi di kelompok kerjanya. Lebih lanjut, komunitas yang mendapatkan bantuan pemerintah untuk pelaksanaan program PKP berbasis zonasi wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program kepada UPT pemberi bantuan pemerintah.

Begitu dominannya peran komunitas guru dan tenaga kependidikan pada program PKP berbasis zonasi ini menuntut seluruh guru terdaftar dan terlibat aktif di komunitas sesuai jenjang masing-masing.

Komunitas merupakan ujung tombak wadah untuk berbagi dan mencari solusi mengenai masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru di daerah masing-masing. Program PKP Berbasis Zonasi ini diharapkan dapat menghidupkan dan menggairahkan kegiatan-kegiatan komunitas dengan lebih bersemangat. Melalui PKG/KKG/MGMP/MGBK, pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia diharapkan dapat segera tercapai.

Terkait dengan penyelenggaraan program PKP 2019 untuk mapel Bahasa Inggris jenjang SMP, maka Dirjen GTK telah menerbitkan berbagai dokumen yang dibutuhkan. Adapun dokumen tersebut dapat dilakukan melalui link - link sebagai berikut
Demikian informasi yang bisa kami bagikan untuk rekan rekan guru. Selamat bagi semua rekan guru yang ikut terlibat dalam kegiatan PKP 2019. Terima kasih.


Jafar Sarifudin



  ARSIP SOAL ASESMEN BAHASA INGGRIS SMP KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022/2023 Dalam Kurikulum Merdeka , istilah penilaian lebih dikenal dengan i...