Modul 2.2.a.6. Demonstrasi Konstektual
Pembelajaran Sosial Emosional
Jafar
Sarifudin, S. Pd.
SMPN
1 Gandrungmangu
Assalamu’alaikum, Salam Bahagia
Semoga para rekan guru hebat
senantiasa sehat dan bahagia. Aamiin.
Rekan guru semuanya,
Alhamdulillah jelang bulan ramadhan 1444 H ini, saya selaku CGP Angkatan 7
Kabupaten Cilacap Tahun 2022, sudah menjalani pembelajaran pada program
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dimana saat ini sudah sampai pada tahap
“Demonstrasi Kontekstual” dari alur M-E-R-D-E-K-A, pada kegiatan pembelajaran
modul 2.2 yang mengangkat materi tentang KSE (Kompetensi Sosial Emosional) atau
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).
Pembelajaran Sosial Emoional
(PSE) sangatlah penting untuk dilaksanakan dalam dunia pendidikan di Indonesia
saat ini. Mengapa lalu KSE/PSE ini sangat urgen bagi dunia pendidikan kita?
Jika kita refleksikan materi pada modul 1,tentang filosofi pemikiran KHD
kembali, bahwa pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, maka pemikiran KHD
tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah
menumbuhkan motivasi pada mereka agar dapat membangun perhatian yang
berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan
bermakna.
Pendidik harus memberikan
pembelajaran secara holistik pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya).
Pembelajaran teresebut haruslah memberikan kepada para murid pengalaman untuk
dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya
setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Sebenarnya kesadaran akan proses
pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah
menjadi perhatian dunia pendidikan sejak lama. Kesadaran ini berawal dari
konsep Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, selanjutnya dikembangkanlah CASEL
(Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995
(www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE).
Pembelajaran berbasis penelitian ini, bertujuan
untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang
terkoordinir antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah. Tentang urgensi
Pembelajaran Sosial Emosional ini mari
kita lihat gambar berikut.
Diagram Hasil Pencapaian
Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional
(Sumber: Modul 2.2. Pembelajaran
Sosial dan Emosional – Kemdikbudristek 2022)
Dengan mencermati diagram di
atas, kita menjadi semakin memahami urgensi Pembelajaran Sosial Emosional
terhadap output pembelajaran, yaitu;
- Peningkatan kompetensi sosial dan emosional;
- Terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif;
- Peningkatan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah;
- Menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik.
- Selain itu Pembelajaran Sosial Emosional juga memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Selanjutnya, saya sebagai CGP mendapatkan tugas khususnya pada tahap “Demonstrasi Kontekstual” untuk membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas, yang langkah-langkahnya dapat dilakukan hal sebagai berikut:
- Tentukan minimal 2 kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang akan Anda implementasikan. Berikan alasan pemilihan KSE tersebut.
- Pilihlah 1 RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) atau RPL (Rancangan Pelaksanaan Layanan) yang sudah ada dan implementasikan 2 KSE yang sudah dipilih dalam RPP/RPL tersebut.
Pada penugasan ini saya kemudian mencoba
untuk merancang sebuah pembelajaran yang didalamnya mengimplementasikan 5
kompetensi sosial emosional yaitu
1.
Kesadaran
diri
2.
Managemen
diri
3.
Kesadaran
sosial
4.
Kemampuan
berrelasi
5.
Pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab
Adapun pertimbangannya adalah
bahwa di sekolah saya ingin mewujudkan lingkungan belajar yang lebih positif
dan meningkatkan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain
serta lingkungan sekolah, Kemudian saya juga mengharapkan pembelajaran sosial
emosional yang saya rancang akan dapat meningkatkan pencapaian akademik yang
lebih baik.
Dokumen berupa rancangan
pelaksanaan pembelajaran yang mengimplentasikan pembelajaran sosia emosional
saya cantumkan link nya di bagian belakang tulisan ini.
Klik link berikut untuk mengakses dokumen RPP berdiferensiai terintegrasi kompetensi sosial dan emosional:
https://drive.google.com/file/d/15F6is472Ivmj11jdsh9Qu7ncDc52-fB4/view?usp=share_link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar