Jumat, 03 Maret 2023

 

 

Modul 2.2.a.6. Demonstrasi Konstektual

Pembelajaran Sosial Emosional

 

Jafar Sarifudin, S. Pd.

SMPN 1 Gandrungmangu

 

 

Assalamu’alaikum, Salam Bahagia

Semoga para rekan guru hebat senantiasa sehat dan bahagia. Aamiin.

 

Rekan guru semuanya, Alhamdulillah jelang bulan ramadhan 1444 H ini, saya selaku CGP Angkatan 7 Kabupaten Cilacap Tahun 2022, sudah menjalani pembelajaran pada program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dimana saat ini sudah sampai pada tahap “Demonstrasi Kontekstual” dari alur M-E-R-D-E-K-A, pada kegiatan pembelajaran modul 2.2 yang mengangkat materi tentang KSE (Kompetensi Sosial Emosional) atau Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).

 

Pembelajaran Sosial Emoional (PSE) sangatlah penting untuk dilaksanakan dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Mengapa lalu KSE/PSE ini sangat urgen bagi dunia pendidikan kita? Jika kita refleksikan materi pada modul 1,tentang filosofi pemikiran KHD kembali, bahwa pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, maka pemikiran KHD tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi pada mereka agar dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna.

Pendidik harus memberikan pembelajaran secara holistik pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). Pembelajaran teresebut haruslah memberikan kepada para murid pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

 

Sebenarnya kesadaran akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian dunia pendidikan sejak lama. Kesadaran ini berawal dari konsep Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, selanjutnya dikembangkanlah CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995 (www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). Pembelajaran  berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinir antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah. Tentang urgensi Pembelajaran Sosial Emosional  ini mari kita lihat gambar berikut.

 


 

 


Diagram Hasil Pencapaian Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional

(Sumber: Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional – Kemdikbudristek 2022)

  


Dengan mencermati diagram di atas, kita menjadi semakin memahami urgensi Pembelajaran Sosial Emosional terhadap output pembelajaran, yaitu;


  1. Peningkatan kompetensi sosial dan emosional;
  2. Terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif;
  3. Peningkatan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah;
  4. Menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik.
  5. Selain itu Pembelajaran Sosial Emosional juga memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

 

Selanjutnya, saya sebagai CGP mendapatkan tugas khususnya pada tahap “Demonstrasi Kontekstual” untuk membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas, yang langkah-langkahnya dapat dilakukan hal sebagai berikut:

  1. Tentukan minimal 2 kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang akan Anda implementasikan. Berikan alasan pemilihan KSE tersebut.
  2. Pilihlah 1 RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) atau RPL (Rancangan Pelaksanaan Layanan) yang sudah ada dan implementasikan 2 KSE yang sudah dipilih dalam RPP/RPL tersebut.

 

Pada penugasan ini saya kemudian mencoba untuk merancang sebuah pembelajaran yang didalamnya mengimplementasikan 5 kompetensi sosial emosional yaitu

1.         Kesadaran diri

2.         Managemen diri

3.         Kesadaran sosial

4.         Kemampuan berrelasi

5.         Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

 

Adapun pertimbangannya adalah bahwa di sekolah saya ingin mewujudkan lingkungan belajar yang lebih positif dan meningkatkan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain serta lingkungan sekolah, Kemudian saya juga mengharapkan pembelajaran sosial emosional yang saya rancang akan dapat meningkatkan pencapaian akademik yang lebih baik.

 

Dokumen berupa rancangan pelaksanaan pembelajaran yang mengimplentasikan pembelajaran sosia emosional saya cantumkan link nya di bagian belakang tulisan ini.



Klik link berikut untuk mengakses dokumen RPP berdiferensiai terintegrasi kompetensi sosial dan emosional:

 https://drive.google.com/file/d/15F6is472Ivmj11jdsh9Qu7ncDc52-fB4/view?usp=share_link

Tidak ada komentar:

  ARSIP SOAL ASESMEN BAHASA INGGRIS SMP KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022/2023 Dalam Kurikulum Merdeka , istilah penilaian lebih dikenal dengan i...