JURNAL DWI MINGGUAN 4
JAFAR
SARIFUDIN
SMP NEGERI 1 GANDRUNGMANGU
CGP A 7 Kabupaten Cilacap Tahun 2022
Refleksi dwi mingguan ini saya tuliskan dengan
menggunakan pendekatan 4 F (Fact, Feeling, Finding and Fuuture) sebagai
berikut;
Fact / Fakta
Minggu ini adalah minggu ketujuh saya mengikuti pendidikan
CGP. Pada minggu ini saya sudah menemukan semangat untuk menatap perjalanan
panjang kedepan menghadapi poses pendidikan calon guru penggerak. Pada minggu
ini saya mulai belajar tentang Modul 1.4 dengan materi pokok yaitu Budaya Positif. Dalam modul ini saya
mempelajari;
1. Disiplin
Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal,
2. Teori
Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi,
3. Keyakinan
Kelas,
4. Kebutuhan
Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas,
5. Restitusi
- Lima Posisi Kontrol,
6. Restitusi
- Segitiga Restitusi
Seperti pada modul modul seblelumnya, pembelajaran
pada modul ini dilakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan memanfaatkan
bahan bacaan maupun forum diskusi di dalam LMS maupun di luar LMS.
Feeling / Perasaan
Materi pada modul 1.4 ini sangat gemuk. Banyak
referensi yang harus dibaca dan diskusikan dengan sesama rekan CGP. Hal ini
merupaka tantangan tersendiri karena kebetulan waktunya juga bersamaan dengan
kegiatan yang padat di sekolah yaitu persiapan pelaporan hasil belajar (rapor)
dan penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS). Jadi saya harus meluangkan waktu
untuk bisa menyelesaikan seluruh tugas saya
di sekolah maupun tugas CGP. Saya bersyukur karena ada fasiitator (Pak
Sudira) yang selalu mengingatkan dan memberi semangat pada saya untuk terus membaca
seluruh referensi yang tersedia di LMS, maupun forum diskusi di sana hingga
tuntas. Cukup melelahkan tetapi puas juga ketika semuanya bisa terselesaikan
dengan bbaik.
Finding / Temuan
Hal menarik yang saya temui pada modul ini adalah sesi ketika saya melakukan
studi beberapa kasus murid secara berkelompok. Dari kegiatan itu saya bisa
melihat penanganan kasus dari berbagai perspektif dengan berbagai hasilnya. Hal
menarik lainnya adalah ketika saya mempraktekkan penerapan segitiga restitusi
untuk menangani masalah 2 orang murid saya dalam sesi demonstrasi kontekstual. Sesi
karena sangat bermanfaat karena relevan dengan tugas yang saya sebagai guru
temui sehari hari di lapangan. Ketika terjadi masalah dengan murid saya sebagai
guru tentu harus menangani dan memperbaiki keadaan. Restitusi menjadi metoda yang efektif untuk
menangani masalah murid sekaligus memperbaikinya di masa depan sehingga
membentuk budaya positif di sekolah.
Future / Penerapan di Masa Depan
Setelah mempraktikan restitusi untuk penanganan
masalah murid saya, saya melihat ternyata
hasilnya sangat positif. Guru menjadi lebih rileks karena tidak terkuras
energinya untuk hal hal yang justru tidak menyelesaika masalah (misalnya marah).
Murid juga terlihat merasa lebih nyaman dan muncul tanggung jawab untuk
memperbaiki keadaannya di masa depan. Budaya positif tentu akan terbangun
melalui kegiatan ini.
Dengan melihat pengalaman tersebut saya akan menerapkan
restitusi untuk penanganan masalah murid murid saya di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar