Minggu, 19 Februari 2023

Jurnal Dwi Mingguan 1 Calon Guru Penggerak

JURNAL DWIMINGGUAN 1

 

JAFAR SARIFUDIN, S. Pd.

SMP NEGERI 1 GANDRUNGMANGU

CGP A 7 Kabupaten Cilacap

 

 

Minggu ini adalah minggu kedua saya mengikuti CGP. Meskipun sudah lolos seleksi administrasi, simulasi mengajar dan wawancara, saya masih gamang untuk mengikuti program ini di awal awal. Apa yang harus saya lakukan selama mengikuti program CGP? Apakah yang harus saya siapkan? Akankah saya mampu menyelesaikan prosesnya yang sedemikian panjang?

 

Akan tetapi kegamangan itu mulai hilang saat mengikuti lokakarya orientasi, di sana saya mulai memahami tujuan dan proses yang harus dijalani untuk menjadi guru penggerak. Saya bertemu dengan teman teman sesama CGP yang punya inspirasi sangat luar biasa. Di Loka karya itu juga saya bertemu dengan pengajar praktik yang mejelaskan tentang kegiatan kegiatan yang harus saya jalani dengan jelas dan beliau selalu memotivasi.

 

Minggu pertama saya mulai belajar tentang sejarah dunia pendidikan di Insdonesia sejak zaman kolonial dan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya saya juga diajarkan menemukenali nilai nilai sosial kultural di masyarakat yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk diterapkan dalam pembelajaran bersama siswa. Hajar Dewantara. Selanjutnya juga saya belajar secara kolaboratif bersama teman teman CGP difasiltasi oleh seorang pengampu yang sabar dan pengajar praktik yang selalu menyemangati.

 

Pada minggu kedua saya mempelajari pemikiran seorang tokoh pendidikan bangsa kita yaitu Ki Hajar Dewantara (KHD). Diantaranya pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menegaskan “Pendidikan Berpihak/Berpusat pada Murid”. Ki Hadjar Dewantara mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Kemudian modul ini juga mengingatkan saya akan semboyan pendidikan yang berbunyi;

1.       “Ing Ngarso Sung Tulodo” (di depan memberi teladan). Seorang pendidik harus bisa membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran yang dipelajari siswa benar dan tepat.

2.       “Ing Madyo Mangun Karso” (di tengah membangun kekuatan dan terus berkarya). Kehadiran pendidik dapat memfasilitasi dengan beragam metode dan strategi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, potensi yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik.

3.       “Tut Wuri Handayani”(di belakang memberi dorongan) Seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan kepada siswa untuk selalu belajar dengan tuntas dan maju berkelanjutan yang memiliki makna pada kehidupan.

Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan saya sebagai pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama.

Dengan mengikuti pelatihan calon penggerak banyak sekali perubahan diri yang saya alami. Saya menjadi lebih mengenal teknologi IT unruk menopang pekerjaan saya, khususnya setelah dilatih mengirimkan tugas-tugasnya melalui berbagai media digital.

 

Hal berikutnya adalah berhubungan dengan rencana implementasi pemikiran KHD di ruang kelas. Hal yang akan saya terapkan agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara  sebagai berikut

1.       Menerapkan pendidikan yang berpihak/berpusat pada murid dan memberikan respon yang positif dikala murid sedang mengekspresikan dirinya serta memposisikan seorang guru sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Hal ini dilakukan dengan pendekatan student-centered

2.       Melibatkan murid secara aktif untuk membuat kesepakatan kelas sehingga mereka merasa “terlibat” dan patuh dengan kesadaran pada aturan kelas yang dibuat sendiri.

3.       Memberikan ruang yang leluasa kepada murid agar bisa berekspresi dan berkreasi untuk mengasah bakat dan minat mereka agar  nantinya dapat menuntun murid untuk diarahkan kepada hal yang lebih baik.

4.       Mempelajari berbagai strategi atau model pembelajaran untuk dipraktikan di kelas guna menciptakan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan efektif dan inovatif. Kemuadian saya juga akan memperlajari pemanfaaatan berbagai media pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, animasi maupun video edukasi untuk lebih menarik minat anak

5.       Menerapkan program penguatan pendidikan karakter kepada murid untuk untuk mewujudkan 6 profil pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif) melalui kegiatan proyek P5

 

 

Sebagai penutup jurnal ini saya ingi menyampaikan keinginan saya untuk mengkontekstualisasi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran bersama siswa. Hal ini bertujuan untuk membawa siswa belajar secara merdeka karena mengikuti kodrat alam dan zamannya.

Tidak ada komentar:

  ARSIP SOAL ASESMEN BAHASA INGGRIS SMP KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022/2023 Dalam Kurikulum Merdeka , istilah penilaian lebih dikenal dengan i...